Just another WordPress.com site

Sejarah Asia Selatan

“POTENSI LEMBAH KHASMIR”
KONFLIK BERKEPANJANGAN
INDIA-PAKISTAN

Gambar Peta India, Pakistan, dan Kashmir (Warna Kuning )
Sumber : http://www.google.com Akses : 12 Maret 2010 Pukul 15.30 WIB

Kashmir adalah negeri berpenduduk muslim mayoritas. Sekitar 85 % dari delapan juta penduduknya beragama Islam. Wilayah seluas 222.236 kilometer tersebut terletak di wilayah jantung Asia, diapit oleh China di sebelah timur, India di selatan, Pakistan dan Afghanistan di barat, serta CIS di utara. Pada awalnya, negeri ini dikenal dengan sebutan “Surga Dunia”, karena keindahan alamnya yang mempesona. Kekayaan alam Kashmir ini sedikitnya memberikan pemasukan devisa sekitar 400 juta dolar per tahun dari para pelancong. Namun, keindahan Kashmir tersebut kini berubah menjadi lautan api dan darah, menjadi ladang pembantaian.
Konflik persengketaan India-Kashmir ini mulai memanas sejak tahun 1947 (26 Oktober), bersamaan dengan terpecahnya India menjadi dua bagian, yakni Pakistan di bagian barat dan India di bagian timur. Masyarakat Kashmir sebenarnya telah menentukan pilihan mereka untuk bergabung dengan pemerintah Pakistan, namun dengan licik, India berhasil menekan Kashmir dan mengelabui dunia internasional dengan mengklaim bahwa Kashmir adalah bagian propinsi India yang tak terpisahkan. India mem-blow up informasi bahwa Kashmir berupaya subversif dan bertindak separatis, dan ingin memisahkan diri dari India.
Permusuhan antara India dan Kashmir ini telah melahirkan banyak korban. Pemerintah India (Hindu) melakukan pemusnahan terhadap bangsa Kashmir secara sistematis melalui penculikan, penahanan, penyiksaan, pemerkosaan, pembunuhan, pembakaran dan pengrusakan. Berdasarkan sumber yang dapat dipercaya, antara Januari 1990 sampai Desember 1992, 26.000 orang Kashmir yang terbunuh oleh tentara India, 60.000 orang yang terluka ringan dan berat. Selain itu, sekitar 4000 lebih wanita diperkosa, 200 wanita meinggal, 1700 orang dibakar hidup-hidup, 9000 rumah dibakar dan dihancurkan, serta 40.000 orang dipenjarakan di kamp-kamp yang didirikan di berbagai tempat di Kashmir.

Gambar ilustrasi persengketaan India dan Pakistan atas Kashmir
Sumber : http://www.google.com Akses : 12 Maret 2010 Pukul 15.30 WIB

India dan Pakistan adalah bekas wilayah jajahan Inggris. Negara Imperialis Eropa ini memberikan andil yang besar bagi munculnya persengketaan India-Pakistan dan India Kashmir. Ketika Pakistan memisahkan diri dari India, wilayah Kashmir tak terselesaikan. Justru Kashmir oleh Inggris diserahkan kepada India pada tahun 1947. Hal ini memang tak lepas dari skenario politik yang dilancarkan Inggris dan para pemimpin Hindu. Mereka menginginkan Kashmir menjadi bom waktu. Suatu saat, bom waktu ini bisa diledakkan. Kini terbukti, Kashmir menjadi benih sengketa antara India dan Pakistan. Beberapa kali Kashmir menjadi pemicu timbulnya konflik dan perang terbuka antara pihak Pakistan dan India.

KONFLIK KASHMIR ANTARA INDIA DAN PAKISTAN

India Pakistan

Perselisihan berkepanjangan antara India-Pakistan yang bermuara di Kashmir ini tak lepas dari adanya konflik agama (Islam-Hindu) dan politik, baik di antara negara-negara yang bertikai maupun negara-negara lain yang punya kepentingan politik, seperti Inggris, AS, dan Rusia (Soviet).
Dalam perpektif agama, adalah wajar jika Kashmir dan Pakistan berkeinginan untuk memisahkan dari kekuasaan pemerintahan India yang didominasi penganut agama Hindu. Kashmir dan Pakistan adalah negeri Islam. Apalagi jika pemerintah Hindu India tersebut memaksakan kehendaknya terhadap penduduk muslim Kashmir.
Di sini posisi Pakistan sepertinya ingin menjadi The Mother Land bagi kaum muslimin yang tersingkir dari India, akibat tindakan politk golongan Hindu. Oleh karena itu, Pakistan menginginkan Kashmir menjadi negeri yang kuat dalam bidang politik, ekonomi dan militer. Sementara itu, dalam bidang milirer, Pakistan telah memiliki kekuatan yang cukup luar biasa dibandingkan dengan negara-negara Asia Selatan lainnya. Hal ini pulalah yang menyebabkan Amerika Serikat beserta sekutunya dan Rusia merasa berkepentingan untuk menundukkan kekuatan Pakistan di Asia.

Gambar Daerah subur di Lembah Kashmir
Sumber : http://www.google.com Akses : 12 Maret 2010 Pukul 15.30 WIB

Dalam bidang lainnya, seperti politik, ekonomi maupun strategi militer, tidak bisa dipungkiri bahwa Pakistan memiliki ketergantungan yang cukup tinggi terhadap Kashmir. Potensi alam Kashmir pun seolah jadi bahan rebutan. Di Kashmir terdapat tiga sungai besar yang sangat menentukan kondisi perairan di Pakistan. Jika air sungai tersebut seluruhnya dialirkan ke India, maka Pakistan akan menjadi padang tandus.
Dari segi militer, letak geografis Kashmir yang strategis bisa digunakan untuk membangun kekuatan militer. Oleh karena itu, barangsiapa yang bisa menguasai Kashmir , maka ia akan dapat dengan mudah menguasai daerah di sekitarnya.
Sementara dari pihak India, mereka sangat berkepentingan terhadap penguasaan Kashmir. Sebab, dari segi politik, sejak dulu India selalu berambisi untuk menjadi Tuan Di Asia Selatan. Bahkan dalam mitos Hindu, seperti dikatakan oleh DR Ayyub Toukar dalam sebuah wawancara dengan harian Asy Syarkul Ausat di London : India adalah Tuhan, kepalanya Kashmir dan Tibet, tangan kirinya terbentang sampai ke Indonesia dan tangan kanannya sampai ke kepulauan Maurycus, sementara kakinya di laut India, samping Srilangka. Oleh karena itu, wilayah-wilayah tersebut merupakan wilayah-wilayah suci bagi umat Hindu.
India dalam perjalanan sejarahnya selalu melakukan aliansi politik dengan Soviet (kini Rusia). Keberpihakan kapada Soviet ini menjadikan India berada di Blok Timur (Komunisme) dan berseberangan dengan Blok Barat (AS). Namun pasca leburnya perang dingin dengan ditandai runtuhnya Uni Soviet (sebagai kekuatan Komunisme/Blok Timur) yang menjadikan AS satu-satunya negara adikuasa, telah merubah haluan keberpihakan AS. Dalam konflik Kashmir ini, AS malah mendampingi Rusia membantu India. Di sinilah kepentingan politk AS bermain. Ketika kelompok Islam yang dijadikan sasaran, maka AS akan dengan gencar memberikan dukungan.
Amerika Serikat sebagai negara adidaya, memiliki tingkat pressure yang sangat kuat, sehingga mampu menundukkan mantan Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif. Dalam pernyataanya, Nawaz Sharif menjanjikan akan menarik pasukan Pakistan dari wilayah Kashmir. Tentu saja pernyataan Sharif tersebut mendapat tanggapan keras, baik dari para pejuang Kashmir maupun dari masyakat Pakistan. Akhirnya Nawaz Sharif terguling dalam sebuah kudeta tak berdarah yang dipimpin Jenderal Pervez Musharraf, pertengahan Oktober lalu.
Menghadapi berkuasanya militer di Pakistan, India semakin menguatkan pasukannya di Kashmir. Mereka mengantisipasi makin gencarnya dukungan Pakistan terhadap pejuang Kashmir. Sementara, Jenderal Pervez Musharraf dalam sebuah wawancara dengan BBC hanya menyatakan pasukannya cuma berjaga-jaga di perbatasan untuk mengantisipasi gerakan dari pasukan India.

Gambar Peta India dan Pakistan
Sumber : http://www.google.com Akses : 12 Maret 2010 Pukul 15.30 WIB

Perlakuan India terhadap kaum Muslim Kashmir, tak ubahnya seperti perlakukan Israel terhadap kaum muslim Palestina, yakni represif total. Kampanye anti kelompok Islam semakin meningkat di seluruh India. “Usir, Bakar dan Bunuh” dan “India orang Hindu” adalah semboyan setiap orang Hindu di India yang ditujukan kepada golongan muslim. Target mereka adalah ingin memusnahkan kelompok-kelompok muslim dari wilayah itu. Gerakan ini juga mirip dengan pembersihan etnis di Vietnam May Lai yang menewaskan ratusan orang.
Kashmir memang telah menjadi kantung dendam dan kebencian yang sudah berkerak. India semakin bersikukuh untuk mencengkeramkan kuku penjajahannya di Kashmir. Sementara Mujahidin Kashmir tampaknya tak akan surut melakukan perlawanan. India mengerahkan pasukan dan altileri dalam jumlah besar. Sekitar 60.000 tentara dan 4000 peluru altileri dan serangan udara siang malam membombardir syurga Kashmir.
Upaya perundingan yang melibatkan Pakistan dan India belum memperlihatkan hasil yang berarti. India memberikan syarat yang menyudutkan Pakistan dan Kashmir, yakni Pakistan harus menarik mundur pasukannya terlebih dahulu dari Kashmir. Tentu saja, Pakistan membantah klaim India tersebut, karena pasukan gerilyawan tersebut adalah penduduk asli Kashmir yang mempertahankan kemerdekaan mereka setelah selama 50 tahun lebih mereka dijajah.

LATAR BELAKANG PEREBUTAN KASHMIR ANTARA INDIA DAN PAKISTAN
Di Wilayah kawasan Asia selatan terdapat organisasi regional yang dinamakan SAARC (South Asian Association for Regional Cooperation) yang di dalam nya terdapat delapan Negara anggota yaitu Afganistan, Bangladesh, Bhutan, India, Maldives, Nepal, Pakistan dan Sri Lanka. tidak dapat di pungkiri perhatian kita akan tertuju kepada hubungan antara Negara india dan Negara Pakistan yang tidak pernah mengenal kata damai, konflik – konflik laten yang selalu mewarnai hubungan kedua Negara seringkali menimbulkan kecemasan di antara hubungan kerjasama regional dengan Negara Negara lain nya.
Pada tahun 1947 Inggris menarik diri dari Asia Selatan dan anak benua itu pecah menjadi 2 negara, India yang mayoritas penduduknya Hindu dan Pakistan yang mayoritas Islam. Perbedaan komunal dalam perkembangannya tidak dapat diatasi oleh para pemimpin Hindu dan Muslim dari proses menuju intregasi Negara bangsa. Karena perbedaan komunal tersebut telah berinterseksi dengan kepentingan struktur kelas yang ada. Sejak pemisahan tersebut, konflik antara kedua komunitas ini menjelma menjadi konflik antar negara. Sehingga bentrokan senjata tidak dapat dihindari di perbatasan kedua negara. Sedangkan persoalan wilayah muncul dari proses pembagian wilayah yang tidak tuntas oleh kolonial Inggris dan mengandung persoalan yang rumit sejak terjadi pemisahan Pakistan dari India pada tahun 1947.
India dan Pakistan adalah dua Negara di asia selatan yang selalu di rundung konflik laten di antara keduanya. konflik yang sampai sekarang belum menemukan titik temu di antara kedua nya di sebabkan oleh beberapa faktor pemicu. Diantara nya adalah yang pertama oleh faktor sejarah, Anak benua India lahir dari tangan Inggris dalam satu kesatuan pada tahun 1947.
Beberapa faktor yang menyebabkan timbul dan berkembangnya konflik Kashmir antara India dan Pakistan antara lain adalah :
 Perjuangan Mahatma Gandhi dengan swadeshi dan tindakan anti kekerasan untuk mencapai mencapai kemerdekaan telah berbekas secara mendalam di India yang mayoritas penduduknya menganut agama Hindu. Namun peninggalan Inggris di anak benua ini melahirkan potensi konflik yang bersuhu tinggi. Seperti halnya di Teluk Persia, peninggalan Inggris di Asia Selatan pun meledak menjadi perang saat kemerdekaan India lahir karena tak lama kemudian Pakistan lahir, memisahkan diri dari India.
Faktor perbedaan agama di antara mereka. Dapat dikatakan salah satu pemicu perpecahan India dan Pakistan adalah perbedaan agama. Di bawah Ali Zinah, Pakistan mengambil jalan sendiri memisahkan diri dari India karena merasa bahwa aspirasi politik umat Islam saat itu tak bisa disalurkan. Oleh karena itu karena dukungan masyarakat penganut Islam maka lahir Pakistan bebas dari India.
 Faktor politik, Setelah Pakistan memisahkan diri dari India menjadi Pakistan timur dan barat, pada perjalanan sejarahnya Pakistan timur tidak tertampung aspirasi politiknya. Dengan dukungan India, Pakistan timur berpisah dari Pakistan barat yang kemudian melahirkan negara baru, Banglades. Kepentingan Pakistan timur akan penampungan aspirasi politiknya menjadi pendorong terjadinya kelahiran baru Bangladesh meskipun tidak ada persoalan agama karena keduanya mayoritas penduduknya Muslim.
 Faktor campur tangan asing, Sudah menjadi bukti dalam sejarah, dimana terjadi konflik apalagi sesudah Perang Dunia II yang melahirkan Perang Dingin, negara adidaya senantiasa berusaha memperluas lingkungan pengaruhnya. Tidak terkecuali di Asia Selatan. Uni Soviet saat itu dan Amerika Serikat berlomba-lomba mempengaruhi kawasan tersebut. Pakistan mencari perlindungan ke Amerika Serikat untuk menghadapi ancaman dari India. Yang seperti kita ketahui lebih dekat kepada soviet pada saat itu.
 Faktor keamanan, Karena merasa adanya ancaman terutama dari negara besar seperti India di Asia Selatan, Pakistan ataupun Sri Lanka merasakan betapa perlunya mempersenjatai diri. Pakistan terutama sering merasa ancaman ideologi yang dilatarbelakangi agama Hindu terus membayang-bayangi. Oleh karena itu interaksi yang terjadi di kawasan pun lebih dilandasi oleh kecurigaan dan kehati-hatian terutama melihat tindak-tanduk India yang tak bisa dipercaya begitu saja.
Perbedaan agama dan ideologi di India dan Pakistan telah melahirkan perlombaan senjata. Dengan kata lain, pacuan senjata di Asia Selatan dipicu oleh kecurigaan terutama dari Pakistan ke India dan sebaliknya. Tidak mengherankan apabila Pakistan berusaha mencari senjata pamungkas yakni nuklir sebagai kekuatan penggetar yang kemudian justru mempercepat kelahiran program senjata nuklir India. Meskipun kedua negara belum secara terus terang menggelar senjata nuklirnya namun sudah menjadi pendapat umum bahwa baik Pakistan maupun India memiliki kemampuan membuat bom atom.
 Faktor persaingan pengaruh, Dua negara besar di kawasan ini berusaha saling memantapkan pengaruhnya di Asia Selatan maupun ikut mempengaruhi negara besar di luar kawasan untuk masuk ke wilayah itu. Baik persaingan pengaruh antara negara adidaya maupun persaingan pengaruh domestik ikut mewarnai percaturan diplomasi di Asia Selatan. India dan Pakistan berusaha untuk menjadi regional leader meskipun secara de facto sebenarnya India yang bisa dikatakan pemimpin kawasan.
 Dalam bidang ekonomi , tidak bisa dipungkiri bahwa Pakistan memiliki ketergantungan yang cukup tinggi terhadap Kashmir. Potensi alam Kashmir pun seolah jadi bahan rebutan. Di Kashmir terdapat tiga sungai besar yang sangat menentukan kondisi perairan di Pakistan. Jika air sungai tersebut seluruhnya dialirkan ke India, maka Pakistan akan menjadi padang tandus.

Yang di sesalkan adalah di antara kedua Negara sudah terjadi konflik pada tahun 1971 misal nya india dan Pakistan berperang, yang akhir nya menimbulkan pecah Pakistan timur yang sekarang di sebut Bangladesh. Negeri ini lahir dari konflik dengan Pakistan pada tahun 1970. Awalnya, Bangladesh merupakan bagian dari Pakistan yang memisahkan diri dari India. Pada tahun 1949 Liga Awami didirikan di Pakistan Timur (Bangladesh sekarang) untuk mengkampanye-kan pemisahan diri dari Pakistan (Barat).
Pada tahun 1971 Sheikh Mujib dan Liga Awami memproklamirkan kemerdekaan dari Pakistan Timur pada tanggal 26 Maret. Negara Baru ini kemudian disebut Bangladesh. Pada waktu itu 10 juta orang Bangladesh melarikan diri ke India sebagai tentara, dan Pakistan Barat akhirnya dikalahkan dengan bantuan India.

PEMBAHASAN MASALAH SEJARAH KASHMIR PADA MASA PENJAJAHAN INGGRIS
Banyak sekali faktor faktor yang menjadi pemicu konflik. Yang setiap faktor punya pengaruh yang sangat besar apabila di singgungkan dengan perbedaan di antara kedua nya. Seperti faktor keamanan untuk masalah nuklir. Kedua negara memang menggunakan senjata nuklir untuk mendemonstrasikan kekuatan masing-masing negara.
Hal seperti ini bisa menjadi kerikil ganjalan dalam memperjuangkan kerjasama sosial ekonomi dalam wadah organisasi regional mereka SAARC, kerjasama yang maksimal sangat di ragukan keberhasilan nya karena di landasi dengan kecurigaan antara india dan pakistan.
Yang paling menyita perhatian dalam konflik antara india dan pakistan, yang banyak di sebut dengan konflik kashmir. Kashmir adalah sebuah wilayah di utara sub benua india. Istilah Kashmir secara sejarah digambarkan sebagai sebuah lembah di selatan dari ujung paling barat barisan himalaya. Secara politik, istilah Kashmir dijelaskan sebagai wilayah yang lebih besar yang termasuk wilayah jammu Kashmir, dan Ladakh “Vale of Kashmir” utama relatif rendah dan sangat subur, dikelilingi oleh gunung yang luar biasa dan dialiri oleh banyak aliran dari lembah-lembah. Dia dikenal sebagai suatu tempat paling indah spektakuler di dunia. srinagar , ibu kota kuno, terletak di dekat danau dal, dan terkenal karena kanal dan rumah perahunya.
Srinagar (ketinggian 1.600 m atau 5.200 kaki) berlaku sebagai ibu kota musim panas bagi banyak penakluk asing yang mendapatkan panas di utara India. Tepat di luar kota terdapat taman Shalimar yang indah dibuat oleh Jehangir, kaisar Mughal, pada 1619.Wilayah ini terbagi oleh tiga negara: Pakistan mengontrol barat laut, India mengontrol tengah dan bagian selatan Jammu dan Kashmir, dan Republik Rakyat Cina menguasai timur laut (Aksai Chin).
Meskipun wilayah ini dalam prakteknya diatur oleh ketiga negara tersebut, India tidak pernah mengakui secara resmi wilayah yang diakui oleh Pakistan dan China. Pakistan memandang seluruh wilayah Kashmir sebagai wilayah yang di pertentangkan, dan tidak menganggap klaim India atas wilayah ini. Sebuah pilihan yang disukai banyak orang Kashmir adalah kemerdekaan, namun baik Pakistan dan India menentang hal ini.Kashmir merupakan salah satu wilayah rebutan terkenal di dunia, dan kebanyakan peta buatan Barat menggambarkan wilayah ini dengan garis bertitik untuk menandai batasan yang tidak pasti.
Orang pada umumnya mengetahui Kashmir sebagai daerah yang sudah lama terpecah belah oleh konflik, penuh dengan campur tangan militer dan pergolakan bersenjata. Tetapi sebetulnya wilayah tersebut bisa dibilang dalam kondisi damai hingga beberapa dasawarsa lalu ketika perjuangan bersenjata untuk memisahkan diri dari India dimulai.
Bahkan, kerukunan komunal di Kashmir tetap terjaga selama perang tahun 1948, yang meledak setelah Pakistan merdeka dari India-Inggris pada tahun 1947. Dan meskipun wilayah Jammu di Kashmir menyaksikan tragisnya pembunuhan dan eksodus warga Muslim ke wilayah Punjab yang dikuasai Pakistan selama perang, kehidupan sehari-hari orang Kashmir di luar Jammu tidak terpengaruh sama sekali.
Di Kashmir ada tiga agama dan wilayah berbeda. Di Lembah Kashmir, 98 persen penduduknya Muslim. Di Jammu, 60 persen penduduknya beragama Hindu dan di Ladakh, 49 persen penduduknya beragama Budha. Orang Kashmir selalu bangga dengan keragaman budaya, tradisi, dan agama mereka. Disana, umat Hindu, Kristen, Budha, dan Muslim hidup bersama dalam kerukunan. Bahkan Gandhi memuji bangsa Kashmir karena sifat dasar mereka yang cinta damai dan bahkan menyebut Kashmir sebagai “sinar harapan dalam kegelapan”.
Akar dari konflik Kahsmir memang bisa dilacak pada momen pemisahan Pakistan dari India. Tetapi, perjuangan bersenjata sebetulnya baru dimulai ketika Muslim Kashmir, yang didorong oleh keberhasilan bangsa Afghan memerangi Soviet, meluncurkan gerakan serupa melawan India pada akhir 1980-an.
Masalah Kashmir yang berlarut larut hingga kini pada awalnya bersumber dari perlakuan tidak adil terhadap masyarakatnya dan penindasan yang di lakukan pemerintahan hindu dogra di Kashmir. Namun, ketika partisi yang di berlakukan pemerintah inggris atas wilayah jajahannya di asia selatan pasca perang dunia kedua tidak memuaskan bagi penduduk muslim Kashmir, masalah ini meluas ke bidang – bidang lainnya. Sewaktu berada di bawah kekuasaan kolonial inggris, status wilayah – wilayah di asia selatan di bagi oleh inggris atas dua kategori.
Yang pertama adalah wilayah yang berada di bawah kekuasaan mahkota inggris. Seluruh wilayah dalam kategori ini di sebut dengan british india. Kategori kedua adalah wilayah – wilayah yang di sebut dengan princely state. Wilayah semacam ini pada dasar nya independen, bebas menyelenggarakan urusan nya sendiri – sendiri (kecuali dalam hal pertahanan, politik luar negeri dan komunikasi), selama mengakui inggris sebagai kekuasaan tertinggi (Paramount Power).
Dari awalnya mungkin pemerintah kolonial inggris sudah menyadari tentang ancaman konflik di Kashmir, maka dengan adanya kebijakan partisi bisa mengganjal atau mungkin menjauhi konflik yang tidak di inginkan. Namun saya rasakan ada keragu-raguan dari pemerintah inggris sendiri. Dimana dia tidak ada nya ketegasan atau tidak memberikan peran penuh kepada Kashmir untuk menjalankan kegiatan pemerintahan dan pergaulan internasional nya. inggris masih mau menanamkan kekuasaan nya dalam Kashmir itu.
Letak Kashmir yang terletak di wilayan terpencil utara india telah membuat wilayah ini dapat menikmati status nya sebagai daerah otonomi yang cukup panjang hingga tahun 1586. Pada periode itu, Kashmir mengatur dirinya sendiri layaknya sebuah Negara. Dalam masa tersebut berbagai agama datang silih beganti (Hindu,Budha,Islam) dan hidup berdampingan secara damai di Kashmir. Gelombang kedatangan agama yang terakhir ke dalam wilayah Kashmir yaitu Negara islam, membuat mayoritas penduduk Kashmir memeluk agama islam.
Sejak periode 1500 an sampai memasuki abad ke 20 penduduk asli Kashmir khususnya masyarakat muslim kerap mengalami penindasan fisik serta diskriminasi partisipasi berpolitik oleh pemerintah kolonial inggris. Menyebabkan maraknya pelanggaran hak asasi manusia dan alienasi bagi penduduk muslim. Seperti contoh nya lapangan pekerjaan di dominasi hindu dogra, kurang lebih 60% pos – pos pemerintahan berada di tangan mereka meskipun dari kualifikasi pendidikan mereka berada di bawah penduduk muslim.
Penduduk muslim Kashmir pun mendapatkan momen puncak kesabrannya pada tahun 1931. Untuk memperbaiki keadaan, penduduk muslim melakukan gerakan protes yang popular dengan sebuatan Tehreek-i-Jihad. Protes ini berakhir dengan pembantaian terhadap pihak keamanan oleh penduduk muslim. Menanggapi peristiwa berdarah ini, pemerintah kolonial memebentuk glancy commission. Komisi ini bekerja dan membuahkan sejumlah rekomendasi untuk mereformasi sistem yang ada. Salah satunya adalah dibukanya keran partisipasi politik dan kebebasan membentuk partai politik. Bagi penduduk Kashmir, perkembangan ini menandai di mulainya kesempatan bagi mereka untuk membuka mata pemerintah kolonial dan dunia akan diskriminasi dan penindasan yang berlangsung di Kashmir.
Sampai sekarang pun wilayah Kashmir belum bisa benar – benar di katakan damai dari konflik, konflik yang bermula tidak lama ketika kedua Negara merdeka ini, yaitu pada tahun 1948 ini sekarang sudah berumur lebih dari 50 tahun. Beberapa perundingan kerap di lakukan menteri luar negeri atau para petinggi Negara india dan Pakistan. Namun seperti yang sudah di tuliskan di atas. Konflik ini belum menemutak sebenar benar nya titik temu. Karena masalah yang sudah menjalar ke berbagai bidang aspek masyarakat.

PENUTUP
KESIMPULAN

Sejarah Kashmir memang tidak akan pernah lepas dari sejarah India yang bermula pada awalnya dengan kedatangan dan penjajahan yang dilakukan bangsa Inggris hingga pada akhirnya konfrontasi intern yang terjadi di India yang dilatarbelakangi faktor multikultural dan perbedaan agama menyebabkan umat muslim di India melepaskan dan mendirikan negara merdeka di atas tannah India yang dinamanan Pakistan.
Dalam perkembangannya konflik antara keduanya melebar ke masalah Khasmir yang merupakan wilayah yang sangat vital dan berpengaruh terhadap kondisi kedua negara. Karena Kashmir merupakan tanah subur dan sangat kondusif dalam segala hal (polotik, ekonomi, sosial,militer , dan budaya ) . Hingga jalan damai tak bisa lagi ditempuh mengingat sejarah masa lalu yang terjadi antara India dan Pakistan yang lebih kompleks adalah masalah antar agama (islam dan hindu). Konflik Kashmir yang hingga kini belum dapat terselesaikan merupakan perpanjangan dari konflik-konflik yang diaktori oleh dua negara yang dulunya pernah bersatu itu.
Pada tahun 1947, saat Pakistan baru memplokamirkan wilayahnya sebagai sebuah negara merdeka, babak baru perebutan wilayah Kashmir baru dimulai denngan perang terbuka yang pertama.
Peperangan terbuka harus terjadi kembali tahun 1965. Bahkan dalam senjang waktu yang begitu lama, perang terbuka ini lebih besar daripada perang yang dilakukan tahun 1947. India dan Pakistan benar-benar menggunakan segala daya dan upaya untuk mrndapatkan tanah Kashmir. Walaupun hingga kini konflik Kashmir tersebut masih belum bisa diselesaikan, walaupun banyak Negara-negara internasional yang telah turut campur untuk membantu maupun mengupayakan perdamaian untuk kedua belah pihak, namun kekeraskepalaan dan keinginan memiliki tanah Kashmir dari kedua belah pihak yang bersengketa yang tidak dapat diredam adalah usaha yang sia-sia.

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Zainal. 2008. Tregedi Benazir Bhutto. Jakarta : Narasi.
Buku Wajib Mata Kuliah Asia Selatan. Balai Pustaka
http://www.google.com
http://www.wikipediaindonesia.com akses terjemahan buku :
– Indo-Pakistani War of 1965
– Thomas M. Leonard, “Encyclopedia of the developing world, Volume 2”, page 806, Google Books URL
– “Indo-Pakistan Wars” . Archived from the original on 2009-11-01 . http://www.webcitation.org/query?id=1257038004976878 .
http://www.tribuneindia.com/2007/20070506/spectrum/main1.htm
http://pakistaniat.com/2007/09/06/1965-war-a-different-legacy/comment-page-6/
– Maj Gen (retd) Mahmud Ali Durrani, Times of India, September 2009
– Bhushan, Chodarat. “Tulbul, Sir Creek and Siachen: Competitive Methodologies” . South Asian Journal . March 2005, Encyclopedia Britannica and Open Forum – UNIDIR
http://www.globalsecurity.org/military/world/war/indo-pak_1965.htm “Indo-Pakistan War of 1965”]. Globalsecurity.com .
– Defence Journal . September 2000 September 2000
– “The Lahore Offensive” . Storyofpakistan.com . 1 June 2003
– The Widening Gulf: Asian Nationalism and American Policy By Selig Seidenman Harrison Published 1978 Free Press, pp 269
– The Consequences of Nuclear Proliferation: Lessons from South Asia By Devin T. Hagerty Page 70 Published by MIT Press
– India and Japan: The Emerging Balance of Power in Asia By Columbia University East Asian Institute, Stanley J. Heginbotham, William Howard Wriggins. By Columbia University East Asian Institute, Published 1971, pp 254
– South Asia’s Nuclear Security Dilemma: India, Pakistan, and China By Lowell Dittmer, pp 77
– India’s Quest for Security: defence policies, 1947–1965 By Lorne John Kavic, , 1967, University of California Press, pp 190

Tinggalkan komentar